Selasa, 24 Maret 2009

puisi untuk singa-singa Allah

PUISI UNTUK SINGA-SINGA ALLAH

Antara Sarah Hasbiy Asy-syifa, Risa Rahma Fitriany, Anda, Sarah Azharah, Deni Sundawi, Dwi Retnoningsih dan Ghozali Abdillah

Dibalik layar berukuran 14 inchi teman mainku
Ku cuba mencari kabar berita tentang dirimu
Ku hanya bisa melihat dan mendengar
Tanpa ada satupun mampu ku perbuat untuk dirimu
Selain do’a yg kuhaturkan disetiap sujudku

Wahai, Singa2 padang pasir....
Yang elok lagi rupawan....

Orang2pun ramai melupakan keberadaan dirimu
karena terbuai secuil berlian yang menyilaukan mata
Sungguh kontras sekali dengan dirimu
meninggalkan secuil berlian yang fana
Hanya tuk menggapai janji dari Rabbnya

Jelmaan2 dirimu slalu ada pada setiap masa
Memang demikian ketentuan yg t’lah berlaku
Dari sang pembuat kebijakan yang Maha mengetahui lagi bijaksana
Terkadang hati rindu..., rindu bila kah masa diri hadir
Menjadi jelmaan2mu, tuk menggantikan tugas berat
Yang engaku pikul s’lama ini...

Terkadang hati gembira dengan kabar berita darimu
Berhasil merentas jalan musuh2 Rabbmu
Banyak pula hati terasa amat sedih dan teriris
Tatkala mendengar kesusahan yang menimpa dirimu

Duhai,... singa2 padang pasir.......
Yang hina dimata pencinta dunia........


Banyak orang mencela, mencibir, menghardik akan dirimu
Tak terkecuali saudara2mu sendiri
Yang hatinya t’lah dikunci mati oleh Rabbmu
Mereka ini bak duri didalam daging
Tatkala bergerak memunculkan sakit sampai ke ubun2

Julukan buruk disandangkan oleh musuh2 mu
Laksana makar klasik tuk menjatuhkan dirimu
Sayang...., sungguh beribu2 kali sayang
Banyak dari saudara2mu meng“amienkan”nya
Entah karena kejahilan ataukah karena kemunafikan
Yang bercokol dipikiran dan hati2 mereka

Ahh.. itu sudah biasa bagi dirimu,...
Kerena Allah t’lah memilih dirimu sebagai singaNya
Dengan padangan arif nan bijaksana, Kaupun berujar,...
Makar seperti inipun t’lah berlaku untuk saudara2 kami
Yang mereka telah lebih dahulu mendahului kami...
Sejarah slalu berputar bak roda
Walaupun ruang dan waktu berbeda
Namun hakikatnya sama jua....

Wahai... singa2 padang pasir....
Yang bahagia mengarungi samudra pasir....

Padang pasir nan tandus dan gersang
Kau habiskan masa2mu laksana singa dipadang pasir
Tiada pilihan kecuali “membunuh atau dibunuh”
Masanya..., bilangan detik menit jam hari bulan dan tahun
Bukan.. bukan.. itu semua bukan...
Tetapi sisa bilangan nyawamu yg melekat pada dirimu
Yang engakupun tak tahu kapan berakhirnya

Desingan peluru.......!!!
Genangan darah.....!!!
Dentuman bom.......!!!
Ahh... itu semua menu hidupmu sehari2
Itu semua tiada faedah tuk menggetarkan hati2 mu
Itu semua tiada faedah tuk mejadikan dirimu pengecut
Bahkan kau nikmati itu semua...
Bak pengantin baru yang asyik dengan pasangannya

Kau tidak berharap banyak pada manusia
Karena hanya Allah tumpuan harapanmu
Kau tidak bergantung pada manusia
Karena hanya Allah tempat bergantung segala sesuatu
Kau tidak pernah kecewa atas musibah yang diberikanNya
Karena kau tau betul akan janjiNya

Wahai... singa2 padang pasir....
Yang berjual beli dengan RabbNya....


Kau niagakan harta jiwa dan ragamu
Kepada yang menawarkannya dengan harga tak sebanding
Sungguh perniagan yg tidak seimbang
Dalam pandangan, timbangan kacamata dunia

Kau telah melakukan perniagaan yang luar biasa
Dimana para malaikatpun iri akan perniagaanmu itu
Kau rindu akan janji dariNya...
Demikian pula diri ini, rindu akan janji Rabbnya

Duhai,... Rabbiii....
Bila t’lah tiba masanya nanti
Jadikanlah diri ini sebagai singaMu....


Tronoh – Malaysia: 18 Safar 1430H (14 February 2009)
By Ghozali Abdillah for heart stirring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentari tulisan ini.......

Pengikut